Menyedihkan, Nasib Pedagang Pasar Krueng Geukueh
Aceh Utara Mataexpose.co.id -- Nasib Pedagang Pasar Keude Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara tambah tidak menentu menyusul pembongkaran semua bangunan liar yang dibangun di jalur rel Kereta Api Indonesia (KAI).
Bahkan sekarang pihak KAI terlihat sedang giat membangun rel dari Krueng Geukueh hingga ke Paloh Kecamatan Muara Dua.
Kalangan pedagang Kaki Lima (KL) yang tergusur dari jalur rel tersebut kucar kacir karena tidak tersedia lahan lain untuk menjajakan barang dagangannya. Mareka ada yang tetap nekat berjualan di pinggiran rel juga ada yang pindah ke jalan keluar masuk ke pabrik dan pelabuhan eks PT AAF yang sekarang sudah menjadi milik PT PIM.
“Bagaimana kalau pihak PT PIM nantinya harus menggusur juga. Entahlah,” keluh salah seorang pedagang di jalur jalan tersebut kepada Media ini, Kamis (05/01/2023).
Menurut dia, memang rumit dan lucu keadaan pasar Krueng Geukueh padahal pemerintah sudah membangun pasar baik pasar Modern di lapangan bola depan kantor Camat maupun Pasar Rakyat yang begitu megah bangunannya berdampingan dengan pasar ikan namun kalangan pedagang terutama pedagang sayur dan buah buahan tidak mau menempatinya.
Bahkan Pasar Modern yang eksclusif dibangun dengan dana miliaran rupiah kini sudah hancur dan tinggal tanah.
Kaitan dengan Pasar Rakyat yang tidak mau ditempati, kalangan pedagang beralasan selain lapaknya kecil yang cuma satu meter juga pembeli tidak ada yang mau masuk karena banyaknya pedagang sayur lainnya yang menjajakan sayuran dan buah buahan di kaki lima kedai atau pinggir jalan.
Kalangan perdagangan saat ditanyakan mengapa tidak mau menempati pasar yang yang sudah dibangun itu mengatakan, “Kami tetap tidak mau berjualan dalam pasar tersebut kecuali diperlebar lapak juga tidak ada lagi yang berjualan di luar pasar”, ucapnya.
Baik Muspika Kecamatan Dewantara maupun Tim Perangkat Gampong Keude Krueng Geukueh dalam upaya mendata pasar Keude Krueng Geukueh agar terlihat tertib, teratur dan bersih sudah pernah dilakukan dengan menemui para pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang trotoar dan pinggiran Rel KAI namun hingga hari ini belum ada yang mau pindah dan kondisi pasar keude Krung Geukueh masih tetap sembraut dengan tumpukan sampah berserekan dimana mana.
Camat Dewantara, Nawafil Mahyudha saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (5/1/2023) mengatakan,” Ya, mungkin dalam waktu dekat ini akan ditangani langsung oleh Disperindag bersama Dinas Pasar dan Satpol PP Kabupaten Aceh Utara”,sebut Camat.
Menurut Camat rasanya tidak ada alasan lagi kalangan pedagang untuk tidak mau pindah dan menempati pasar yang sudah dibangun tersebut karena semua sudah diperbaiki
Pantauan Media serta menjaring pendapat dari sejumlah warga terhadap kondisi kota Krueng Geukueh disebutkan, memang terlihat sangat menyedihkan mulai kawasan Simpang Empat hingga ke pusat kota dan pinggirannya begitu memprihatinkan.
Hal ini terbaca terutama kalangan pembeli yang kerap mengeluh dari sembrawut dan padatnya lalu lintas hingga lokasi parkir yang juga tidak jelas.
“ Ya, memang lokasi kota Krueng Geukueh sudah terlalu sempit dan kita mohon Kepada Bapak Pj.
Bupati Aceh Utara berkenan untuk meninjau bersama dinas terkait bagaimana solusinya apa harus dipindah ke tempat lain atau dicari lahan kosong di pinggiran kota misalnya lahan persawahan di gampong Tambon Baroh atau Uteun Gelinggang, kan luas”, sebut salah seorang pedagang lainnya yang tidak ingin disebut namanya. (Ri)