Rechecking Kampung KB Tingkat Jabar, Kampung KB Cimahpar Dinilai

Rechecking Kampung KB Tingkat Jabar, Kampung KB Cimahpar Dinilai

Smallest Font
Largest Font

Kota Bogor - Ketua Kampung KB (Keluarga Berkualitas), Kelurahan Cimahpar, Akai memaparkan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan bersama semua pihak di Kelurahan Cimahpar melalui berbagai inovasi yang telah berdampak signifikan.

Hal ini ia sampaikan saat Rechecking Penilaian Kampung Keluarga Berkualitas Tingkat Jawa Barat Tahun 2023 di Harkat Farmhouse, Jalan Untung Partowijoyo, RT.05 RW.03, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (17/3/2023).

Diantaranya peningkatan kepesertaan KB aktif dari 61,18 persen pada tahun 2022 menjadi dari 66,53 persen berdasarkan data terbaru.

Untuk KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) per Januari 2023 angkanya dari 24,87 persen meningkat 25,28 persen. Dispensasi angka perkawinan dini ada 5 dari 2021 turun menjadi 1 pada 2022.

Selanjutnya rumah ODF atau BABS dari jumlah 623 (2021) pada Februari 2023 turun menjadi 441, gizi kurang (2021) gizi kurang ada 18 turun menjadi 8, sedangkan gizi buruk ada 1 menjadi nol.

Angka stunting dari 96 (2021) turun menjadi 49 (2022), terakhir grafik UMKM Kelurahan Cimahpar dari 246 (2021) menjadi 831 (2022). Kemudian, anak putus sekolah dari 42 pada tahun 2021 menjadi nol pada tahun 2022.

Melihat paparan yang disampaikan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyampaikan apresiasi dan menilai apa yang telah dilakukan berkat kekompakan semua lapisan di Kelurahan Cimahpar.

Berbagai pendekatan kata dia, dilaksanakan semua pihak yang ada di Kelurahan Cimahpar mulai dari pendekatan spesifik (30 persen) yang dinilai Syarifah memegang peranan penting, ada juga pendekatan sensitif, pendekatan lingkungan, pendekatan SDM dan pendekatan multisektor.

Pendekatan spesifik walaupun hanya 30 persen sambung Syarifah dengan cara menanam dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong, kemudian memberikan bantuan telur atau sayuran kepada masyarakat atau anak-anak yang mengalami stunting menjadi wujud nyata dari ikhtiar semua lapisan di Kelurahan Cimahpar dalam menurunkan angka stunting. Sementara untuk pendekatan sensitif (70 persen) dari masing-masing kelompok sudah memberikan bantuan.

“Di Kelurahan Cimahpar telah dibangun sarana olahraga masyarakat agar dimanfaatkan  masyarakat untuk membiasakan diri berolahraga dan menjadi sehat. Pendekatan sensitif lainnya adalah masyarakat secara bergotong royong menormalisasi dan membersihkan saluran air atau drainase setiap jumat melalui program Jumat Bersih (jumsih), apalagi saat ini curah hujan yang turun cukup ekstrem sehingga di Kelurahan Cimahpar aman,” kata Sekda.

Selanjutnya untuk memerangi BABS atau ODF, Syarifah menuturkan pendekatannya dengan melibatkan semua pihak melalui multi sektor atau pentahelix. Dirinya berharap semua kegiatan dan kerja keras yang dilakukan bisa berkesinambungan sehingga mendapat apresiasi sehingga mampu menyadarkan warga.

Hal lain menurut Syarifah yang tidak bisa dilupakan adalah pengembangan UMKM, pengembangan strain buah durian Cimahpar, Kampung Ketupat yang telah diturunkan ke generasi ke generasi dan produknya telah dipasarkan ke wilayah lain.

Posyandu remaja yang aktif dalam memberikan edukasi bagi teman sebayanya terkait pencegahan pernikahan dini, pentingnya memelihara kesehatan reproduksi dan kreativitas UMKM kalangan remaja.

Kemudian, keberadaan rumah data Kelurahan Cimahpar yang lengkap mampu memudahkan dalam pengambilan kebijakan yang tepat, baik di wilayah maupun tingkat kota sehingga menjadi percontohan.

Ketua Tim Rechecking, Wiwin Winarni yang didampingi Sekretaris Pokja IV TP PKK Provinsi Jawa Barat, Riki Hardiansyah, Analisis pemberdayaan Masyarakat DPMD Pemprov Jawa Barat, Koordinator Program Manager TPPS Jawa Barat, Muhamad Kodir, Rina Gustina dan Kika Mustika dari Analis Penetapan Parameter kependudukan menyampaikan , setelah melihat paparan data dari program dan kegiatan ditambah suasana Kelurahan Cimahpar yang sejuk, dirinya mengatakan ini sudah juara.

“Dari standar minimalnya sudah terpenuhi, kita tinggal mencari pembedanya serta melihat kehebatan dampak yang dilihat langsung oleh penilai di masyarakat,” kata Wiwin.

Red

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author