Forkopimda Aceh Barat Bersama FKPD Aceh Menggelar Sosialisasi Tangkal Radikalisme Dan Terorisme Di Rumah Pangan PKK Desa Kuta Padang

Forkopimda Aceh Barat Bersama FKPD Aceh Menggelar Sosialisasi Tangkal Radikalisme Dan Terorisme Di Rumah Pangan PKK Desa Kuta Padang

Smallest Font
Largest Font

Aceh Barat Mataexpose.co.id - Dandim 0105/Abar Letkol Inf Muhammad Syafii Nasution diwakili Pasi Intel Kapten Inf Rahmad Edy dan unsur Forkopimda lainnya menghadiri acara Kenduri Desa Damai yang digelar di Rumah Ketahanan Pangan PKK berlokasi di Desa Kuta Padang Kecamatan Johan Pahlawan, Rabu (15/3/2023)

Kenduri (Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri) Desa Damai ini merupakan agenda Pencegahan Radikalisme dan Terorisme melalui wadah Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh yang difasilitasi oleh Kesbangpol Aceh Barat dengan melibatkan stakeholder, instansi terkait serta elemen masyarakat.

Kegiatan ini tampak dihadiri oleh Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI Kolonel Czi Rahmad Suhendro, Asisten ll Sekdakab Aceh Barat Bismi, S.Pd., Dandim 0105/Abar Letkol Inf Muhammad Syafii Nasution yang diwakili oleh Pasi Intel Kapten Inf Rahmad Edy, Ketua FKPT Aceh Dr. Mukhlisuddin llyas, M.Pd., KBO Intelkam Polres Iptu Alpon Lumbaraja, Kasi Intel Kajari M. Agung Kurniawan, S.H., M.H., Ketua MPU Tgk. H. Mahdi Kuriusman, S.Pd.I., Kabid Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik Kesbangpol Aceh Dedi Andrian, S.E., M.M., Kaban Kesbangpol Aceh Barat Abdurrani, S.Pd., M.Pd., Ketua FKUB Aceh Barat Drs. H. Cut Usman, Staf Kakan Kemenag Aceh atas nama Furqan, Camat Johan Pahlawan Yulisman, S.E., M.Si., Camat Meureubo Adlin, S.Ag., para Tokoh Lintas Agama, Organisasi Masyarakat, Aparatur Desa (Kuta Padang, Ujong Kalak, Suak Ribee, Kampung Belakang, Drien Rampak dan Lapang), serta elemen masyarakat lainnya. 

Secara spesifik, Forum ini mengupas bidang Media Massa, Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) dengan menghadirkan Narasumber nasional dan lokal. 

Dalam laporannya, Ketua Panitia yang juga selaku Ketua FKPT Aceh Dr. Mukhlisuddin llyas, M.Pd., menjabarkan bahwa tujuan dari Kenduri Desa Damai ini yakni untuk memberikan pemahaman dan wawasan kepada segenap elemen masyarakat mengenai pentingnya posisi kearifan lokal dalam mencegah terorisme dan segala bentuk ancaman lainnya yang bisa mengganggu stabilitas bangsa. 

"Radikalisme dan Terorisme pada prinsipnya tidak mengenal profesi, jenjang pendidikan, strata sosial bahkan usia. Yang mana semua kategori tersebut memiliki potensi bisa terpapar virus yang bertentangan dengan Hukum di lndonesia. Untuk itu, Aceh yang memiliki nilai - nilai Kosmopolitan tentunya bisa menjaga sikap maupun tindakan dan perilaku intoleransi sesuai history yang terkandung dalan kearifan lokal tersebut", ujarnya

Dalam porsi yang sama, Kolonel Czi Rahmad Suhendro mengingatkan jikalau Kita tidak bisa membuat suatu Kebhinekaan menjadi sebuah harmoni yang indah, maka disitulah akan muncul kelompok - kelompok berpahamkan Radikal dan Teror mulai mengepakkan Sayapnya diawali dari Kota hingga Provinsa. Sehingga, endingnya akan merongrong kedaulatan negara. 

"Sebagai daerah yang heterogen dan homogen mari Kita terima segala perbedaan. Jangan mudah terprovokasi dan mari Kita menjadi pelopor dalam memerangi Radikalisme dan Terorisme, terutama di wilayah Aceh Barat. Sejak dini Kita bangun koordinasi dan semuanya harus peduli agar benih - benih ancaman tersebut tidak tumbuh di negeri yang sama - sama Kita cintai", ajak Kolonel Rahmad

Sementara Dandim 0105/Abar Letkol Inf Muhammad Syafii Nasution lewat Pasi Intel Kapten Inf Rahmad Edy mempertegas bahwa penanggulangan Radikalisme dan Terorisme menjadi salah satu faktor yang fundamental dalam menjaga keamanan dan keharmonisan suatu bangsa. 

"Kami atas nama Kodim 0105/Abar yang bersinergi dengan Forkopimda menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan Kenduri Desa Damai ini. Seyogyanya, sinergi, koordinasi dan komunikasi menjadi kunci utama dalam meredam paham yang bisa menciptakan keresahan bahkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Melalui mementum ini, mari Kita saling bergandengan tangan dan menjadi Garda terdepan dalam mewujudkan Kabupaten Aceh Barat khususnya agar tetap aman, tentram, damai dan kondusif.

Apalagi, wadah ini sangat positif dan inovatif meskipun secara umum wilayah Kita belum terindikasi namun harus tetap waspada apalagi di zaman globalisasi serba digital kaum milenial sasaran empuk yang paling rentan terpapar melalui Media Sosial. Sekali lagi jangan mudah terprovokasi dan terkontaminasi oleh berbagai issue yang belum valid kebenarannya", pesan Pasi Intel. (Djony)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Ridwan Author